Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 01:25:45【Resep Pembaca】551 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(57)
Sebelumnya: Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025
- DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
- Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka
- Bruno Fernandes bertekad perbaiki tendangan penalti
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri

Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu

Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

Wamen PPPA harap hasil kebun di Gorontalo bisa dukung program MBG

1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki